Minggu, 05 Juni 2011

halaman 12

Ayah Ibu Tercinta

Raut wajah mempesona
Ringankan beban di pundaku
Menyambut dengan senyum terindah
Kaulah Malaikat Sukmaku

Tubuh mu mulai berubah
Semakian renta dan rapuh
Terlihat garis perjuangan yang teguh
Memberi cinta yang tak pernah berubah

Ayah ibu tercinta
Telah kau korbankan semua
Mendidik dan membina
Hingga ku kini dewasa

Kan kubaktikan diriku
Untuk mu malaikat sukmaku
Aku hanyalah angin lalu
Tanpa perjuangan mu

Ayah Ibu tercinta
Biarlah kini ku yang menjaga
Membalas semua jasa
tak terhingga
Kau sungguh berarti
Kesempurnaan cinta kau beri
Aku menyayangi dan berbakti kepadamu
Dalam senyum dan tangisku
Aku mencintaimu dalam hidup dan perjalanku

halaman 11

E. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Masalah Kesehatan
1. Pejamu (host)
Adalah faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya serta perjalanan suatu penyakit. Faktor tersebut banyak macamnya, antara lain :
a.Faktor keturunan
Dalam dunia kedokteran dikenal berbagai penyakit yang dapat diturunkan seperti penyakit alergis, kelainan jiwa dan beberapa penyakit kelainan darah.
b. Mekanisme pertahanan tubuh
Jika pertahanan tubuh baik maka dalam batas – batas tertentu beberapa jenis menyakit akan dapat diatasi.
c. Umur
Pada saat ini banyak dikenal penyakit tertentu yang hanya menyerang golongan umur tertentu misalnya penyakit campak, polio dan difteri yang banyak ditemukan pada anak – anak.
d. Jenis kelamin
Beberapa penyakit tertentu ditemukan hanya pada jenis kelamin tertentu saja misalnya tumor leher rahim ditemukan pada wanita.
e. Ras
Beberapa ras tertentu diduga lebih sering menderita beberapa penyakit tertentu misalnya penyakit hemofili yanglebih banyak ditemukan pada orang barat.
f. Status perkawinan
g. Pekerjaan
Para manajer yang memimpin suatu perusahaan lebih sering menderita penyakit ketegangan jiwa daripada bawahan.
h. kebiasaan hidup
Seseorang yang biasa hidup kurang bersih tentunya lebih mudah terkena penyakit infeksi.
2. Bibit Penyakit
Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidak hadiran dapatmenimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit.
3. Lingkungan (environment)
Adalah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh – pengaruhluar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme.
E. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Masalah Kesehatan
1. Pejamu (host)
Adalah faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya serta perjalanan suatu penyakit. Faktor tersebut banyak macamnya, antara lain :
a.Faktor keturunan
Dalam dunia kedokteran dikenal berbagai penyakit yang dapat diturunkan seperti penyakit alergis, kelainan jiwa dan beberapa penyakit kelainan darah.
b. Mekanisme pertahanan tubuh
Jika pertahanan tubuh baik maka dalam batas – batas tertentu beberapa jenis menyakit akan dapat diatasi.
c. Umur
Pada saat ini banyak dikenal penyakit tertentu yang hanya menyerang golongan umur tertentu misalnya penyakit campak, polio dan difteri yang banyak ditemukan pada anak – anak.
d. Jenis kelamin
Beberapa penyakit tertentu ditemukan hanya pada jenis kelamin tertentu saja misalnya tumor leher rahim ditemukan pada wanita.
e. Ras
Beberapa ras tertentu diduga lebih sering menderita beberapa penyakit tertentu misalnya penyakit hemofili yanglebih banyak ditemukan pada orang barat.
f. Status perkawinan
g. Pekerjaan
Para manajer yang memimpin suatu perusahaan lebih sering menderita penyakit ketegangan jiwa daripada bawahan.
h. kebiasaan hidup
Seseorang yang biasa hidup kurang bersih tentunya lebih mudah terkena penyakit infeksi.
2. Bibit Penyakit
Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidak hadiran dapatmenimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit.
3. Lingkungan (environment)
Adalah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh – pengaruhluar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme.

halaman 10

halaman 9

EPIDEMIOLOGI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
A. Pengertian
Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya masalah serta gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun penanggulangannya. (Noor, 2000)


Epidemiologi adalah ilimu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian, dan faktor – faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian dalam populasi manusia. Epidemiologi juga meliputi pemberian ciri pada distribusi status kesehatan, penyakit, atau masalah kesehatan masyarakat lainnyaberdasarkan usia, jenis kelamin , ras, geografi, agama, pendidikan, pekerjaan, perilaku, waktu, tempat, orang dan sebagainya. (Timmreck, 2004)

Epidemiologi bersala dari kata Yunani, dan secara harfiah berarti :
Epi = di atas/ di antara/ yang ada diantara
Demos = populasi, orang, masyarakat
Logos = ilmu
Jadi epidemiologi secara bebas diartikan sebagai :
Ilmu yang mempelajari sesuatu (penyakit) yang ada di antara (yang melanda) masyarakat/populasi
Atau :
Ilmu yang mempelajari epidemi/wabah dengan tujuan mengendalikannya dan mencegah terulangnya kembali. (Slamet, 2005)

halaman 8

B. UKURAN-UKURAN EPIDEMIOLOGI
Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam, karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti. Secara Umum Ukuran – ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas :
1. Untuk Mengukur Masalah Penyakit ( Angka Kesakitan / Morbiditas )
Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit. Penyakit, sakit, cedera, gangguan dan sakit, semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal MORBIDITAS.
Morbiditas merupakan derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatu populasi. Morbiditas juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit. Morbiditas juga mengacu pada angka kesakitan, yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko.
Di dalam Epidemiologi, ukuran utama morbiditas adalah angka insidensi & prevalensi dan berbagai ukuran turunan dari kedua indikator tersebut. Setiap kejadian penyakit, kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan angka insidensi dan angka prevalensi.
a. INSIDENSI
Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat. Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang:
Data tentang jumlah penderita baru.
Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru (Population at Risk ).
Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1). Incidence Rate
Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu (umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan.
Yang dimaksud kasus baru adalah perubahan status dari sehat menjadi sakit. Periode waktu adalah jumlah waktu yang diamati selama sehat hingga menjadi sakit.
Rumus incidence rate=jumlah penderita baru : jumlah penduduk yg mungkin terkena penyakit x K
K = Konstanta ( 100%, 1000 ‰)
Manfaat Incidence Rate adalah :
Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi
Mengetahui resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi
Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan.
2). Insidens kumulatif (Incidence Risk)
Probabilitas individu berisiko berkembang menjadi penyakit dalam periode waktu tertentu.
Berarti rata-rata risiko seorang individu terkena penyakit
Denominator haruslah terbebas dari penyakit pada permulaan periode (observasi atau tindak lanjut)
Subyek bebas dari penyakit pada awal studi
Subyek potensial untuk sakit
Sedikit atau tidak ada kasus yang lolos dari pengamatan karena kematian, tidak lama berisiko, hilang dari pengamatan.
Tidak berdimensi, dinilai dari nol sampai satu
Merujuk pada individu
Mempunyai periode rujukan waktu yang ditentukan dengan baik
Incidence risk=jml kasus insidens selama periode waktu tertentu : jml orang yg berisiko pada permulaan waktu
3). Attack Rate
Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama.
Manfaat Attack Rate adalah :
Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit. Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut.
Rumus :
Attack Rate=jml penderita baru dlm satu saat : jml penduduk yg mungkin terkena penyakittersebut pada saat yg samax XK
4). Secondary Attack Rate
Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama.
Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga ).
Rumus :
SAR=jml penderita baru pd serangan kedua : jml penduduk- penduduk yg terkena serangan pertama x XK

halaman 7

Ukuran-ukuran Epidemiologi
A. KRITERIA KAUSALITAS MENURUT BRADFORD HILL
Bradford Hill (1897-1991) membuat kriteria dari suatu faktor sehingga faktor tersebut dapat dikatakan sebagai faktor yang mempunyai hubungan kausal. Kriteria tersebut adalah :
1. Kekuatan asosiasi
Semakin kuat asosiasi, maka emain sedikit hal tersebut dapat merefleksikan pengaruh dari faktor-faktor etiologis lainnya. Kriteria ini membutuhkan juga presisi statistik (pengaruh minimal dari kesempatan) dan kekakuan metodologis dari kajian kajian yang ada terhadap bias (seleksi, informasi, dan kekacauan).
2. Konsistensi
Replikasi dari temuan oleh investigator yang berbeda, saat yang berbeda, dalam tempat yang berbeda, dengan memakai metode berbeda dan kemampuan untuk menjelaskan dengan meyakinkan jika hasilnya berbeda.
3. Spesifisitas dari asosiasi
Ada hubungan yang melekat antara spesifisitas dan kekuatan yang mana semakin akurat dalam mendefinisikan penyakit dan penularannya, semakin juat hubungan yang diamati tersebut. Tetapi, fakta bahwa satu agen berkontribusi terhadap penyakit-penyakit beragam bukan merupakan bukti yang melawan peran dari setiap penyakit.
4. Temporalitas
Kemampuan untuk mendirikan kausa dugaan bahka pada saat efek sementara diperkirakan.
5. Tahapan biologis
Perubahan yang meningkat dalam konjungsi dengan perubahan kecocokan dalam penularan verifikasi terhadap hubungan dosis-respon konsisten dengan model konseptual yang dihipotesakan.
6. Masuk akal
Lebih siap untuk menerima kasus dengan hubungan yang konsisten dengan pengetahuan dan keyakinan kami secara umum. Telah jelas bahwa kecenderungan ini memiliki lubang-lugang kosong, tetapi akal sehat selalu saja membimbing kita.
7. Koherensi
Bagaimana semua observasi dapat cocok dengan model yang dihipotesakan untuk membentuk gambaran yang koheren?
8. Eksperimen
Demonstrasi yang berada dalam kondisi yang terkontrol merubah kausa bukaan untuk hasil yang merupakan nilai yang besar, beberapa orang mungkin, mengatakannya sangat diperlukan, untuk menyimpulkan kausalitas.
9. Analogi
Lebih siap lagi untuk menerima argumentasi-argumentasi yang menyerupai dengan yang kami dapatkan.

halaman 6

E. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Masalah Kesehatan
1. Pejamu (host)
Adalah faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya serta perjalanan suatu penyakit. Faktor tersebut banyak macamnya, antara lain :
a.Faktor keturunan
Dalam dunia kedokteran dikenal berbagai penyakit yang dapat diturunkan seperti penyakit alergis, kelainan jiwa dan beberapa penyakit kelainan darah.
b. Mekanisme pertahanan tubuh
Jika pertahanan tubuh baik maka dalam batas – batas tertentu beberapa jenis menyakit akan dapat diatasi.
c. Umur
Pada saat ini banyak dikenal penyakit tertentu yang hanya menyerang golongan umur tertentu misalnya penyakit campak, polio dan difteri yang banyak ditemukan pada anak – anak.
d. Jenis kelamin
Beberapa penyakit tertentu ditemukan hanya pada jenis kelamin tertentu saja misalnya tumor leher rahim ditemukan pada wanita.
e. Ras
Beberapa ras tertentu diduga lebih sering menderita beberapa penyakit tertentu misalnya penyakit hemofili yanglebih banyak ditemukan pada orang barat.
f. Status perkawinan
g. Pekerjaan
Para manajer yang memimpin suatu perusahaan lebih sering menderita penyakit ketegangan jiwa daripada bawahan.
h. kebiasaan hidup
Seseorang yang biasa hidup kurang bersih tentunya lebih mudah terkena penyakit infeksi.
2. Bibit Penyakit
Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidak hadiran dapatmenimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit.
3. Lingkungan (environment)
Adalah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh – pengaruhluar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme.